Senin, 29 Desember 2014

SEJARAH KARATE-DO GOJUKAI INDONESIA



                                                                                     SEJARAH KARATE-DO GOJUKAI INDONESIA

Karate Goju pertama-tama diperkenalkan di Indonesia oleh seorang pedagang Jepang bernama Kunishiro Ishi (DAN IV), ini sekitar tahun 1960-an, tetapi pada waktu itu Ishi hanya melatih karate Goju dalam bentuk kelompok-kelompok kecil belum terorganisir rapi. Kunishiro Ishi mempunyai 3 Murid Senior yaitu Richard Menwidjaya, Maskun Prasetya dan Budhi Dharma.
Kemudian Setyo Harjono, Seorang Mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dari Jepang, kembali ke Indonesia setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi. Selama di jepang, Setyo Harjono selain menuntut pengetahuan Ekonomi. Ia juga memperdalam karate Goju pada Maha Guru Karate Do Gojukai, Gogen Yamaguchi. Dan tahun 1967 kembali ke Indonesia dengan meraih DAN IV. Sebelum Setyo Harjono kembali ke Indonesia, alummi Jepang yang mendapat beasiswa pampasan perang dan juga mendalami ilmu beladiri Jepang sudah lebih dahulu kembali dari pada Setyo Harjono, mereka itu antara lain: Baud Adikusumo (Shotokan-Inkado), Anton Lesiangi (Shotokan-Lemkari), Sabeth Muhsin (Shotokan-Inkai), Chaerul Taman (Wadokai), Indra Kartasasmita bersaudara termasuk GinanjarKartasasmita (Shorinji Kempo) dan lain-lain.
1258405716_42c49b10fb_o.jpgPada tanggal 15 agustus 1967, Setyo Harjono, SE. mendirikan “Karate Do Gojukai Indonesia” di Jakarta. Sebagai Komda (komisariat Daerah) lahirlah Komda DKI Jaya, lalu Komda-komda berikutnya. Setyo Haryono mengajak Kunishiro Ishi bergabung ke dalam Organisasinya tetapi dengan alasan pribadi, Ishi Menolak, yang ikut bergabung adalah dua murid senior Ishi, yaitu : Richard Menwidjaya dan Maskum Prasetya, sedangkan Budhi Dharma kemudian mendirikan perguruan sendiri bernama Gokasi.
Pada masa pecahnya PORKI, Setyo Haryono berpihak pada Anton Lesiangi dengan membentuk Badan Kerja sama Olahraga Karate-Do Indonesia, kemudian membentuk FKSI (Federasi Karate-Do Seluruh Indonesia) dan terakhir FORKI (Federasi Olah Raga Karate Indonesia).
Aktivitas Karate-Do Gojukai Indonesia dimasa kepemimpinan almarhum Drs. Setyo Harjono sangat tinggi, baik dalam kegiatan Nasional FORKI maupun dalam kegiatan internasional dari IKGA. Pengiriman karateka-karateka Indonesia ke Hombu IKGA Tokyo berlatih dalam Japan Karate-Do College Tokyo berlangsung teratur. Antara lain karateka Gojukai Indonesia lulusan Japan Karate Do College-nya Gogen Yamaguchi, adalah shihan Iwan Pranagtio Dan 7 IKGA. Asisten-asistennya yang tersenior ketika itu adalah: Richard Menwidjaya, Maskum Prasetya dan Woerjono Rahmat.
Drs. Setyo Harjono, SE. wafat pada tahun 1979 dan Gojukai Indonesia diwariskan kepada Top senior yaitu Richard Menwidjaya, yang oleh Gogen Yamaguchi digelari Bruce Lee Bali, didalam kepemimpinan beliau didampingi oleh senior-senior Gojukai indonesia lainnya, seperti Maskum Prasetya, Achmad Ali, Yoke Parengkuan, Handri Kessek.
Komda (Komisariat Daerah) Gojukai Indonesia tertua setelah Gojukai DKI Jaya adalah Gojukai Komda Sul-Sel. Komda Sulsel ini didirikan oleh Sensei Richard Memwidjaya dengan Murid-muridnya antara lain, Achmad Ali, Howard Kowagan dan H. Ibrahim M. Rum.
Sejarah Pembesar Gojukai Indonesia :

a.      Drs. Setyo Hardjono
Beliau lahir di Semarang pada tanggal 15 Agustus 1933. Setamat SMA beliau terpilih sebagai penerima beasiswa  dan melanjutkan kuliah di Jepang. Beliau kemudian mempelajari seni pertarungan tangan kosong (karate) dari mendiang Gogen Yamaguchi.
Tahun 1967, beliau kembali ke Indonesia dan mulai merintis terbentunya Karate-Do Gojukai Indonesia. Dan tanggal 15 Agustus 1967, Karate-Do Gojukai Indonesia, Karate-Do Gojukai Indonesia secara resmi dibentuk di Jakarta oleh Drs. Setyo Haryono dan beliau menjabat sebagai ketua Karate-Do Gojukai Indonesia.
Di masa hidupnya Drs. Setyo Hardjono meraih tingkatan DAN 6 dan memperoleh penghargaan DAN 7 dari Honbu Gojukai Tokyo. Murid-murid beliau diantaranya adalah Sensei Richard Mendwijaya (Pendiri Gojukai Sulawesi Selatan), Wiryono Rahmat, Shihan Maskun Prasetia, dan Shihan Achmad Ali. Beliau wafat di Semarang pada 27 April 1979.
b.      Richard Mendwijaya
Beliau lahir di Jakarta tanggal 13 Agustus 1942. Tahun 1960-an beliau sangat populer sebagai judoka tidak terkalahkan di Indonesia baik di even nasional maupun tingkat olimpiade. Kemudian hijrah ke Karate Goju-Ryu dengan pertama kali berlatih pada Sensei Ishi (orang Jepang yang menetap di Indonesia,   namun ia tidak bergabung ke dalam Gojukai Indonesia pimpinan Shihan Setyo Hardyono yang berafiliasi pada Gojukai Yamaguchi di Jepang) lalu kemudian berpindah dan berlatih dibawah bimbingan Shihan Setyo Hardjono.
Ketika Shihan Setyo Hardjono wafat, beliau langsung menjadi orang kedua di Karate-Do Gojukai Indonesia dengan menduduki posisi Ketua Dewan Guru dan Direktur Gojukai Indonesia. Beliau terakhir meraih Dan 4 langsung dari mendiang Hanshi Gogen Yamaguchi.

c.       Prof. Dr. Achmad Ali, SH,MH
ali.jpgLahir di Makassar tanggal 9 Nopember 1952, beliau mengenal dan mulai berlatih seni bela diri sejak usia 13 tahun tepatnya tahun 1965 pertama kali berlatih pencak silat di Gowa dan Madura, Kuntao Jujitsu dan Judo yang akhirnya berlatih pada Karate-Do Gojukai di bawah bimbingan Sensei Richard Mendwijaya. Kemudian memperdalam pada Alm. Shihan Setyo Hardjono (Dan 6), Alm. Hanshi Gogen Yamaguchi (Dan 10), Shihan Kikuchi (Dan 7), Sensei Akira (Dan 4), Sensei Shintsukin dan pada Shihan Goshi Yamaguchi.
Beliau adalah dosen di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Guru Besar di bidang Ilmu Hukum. Di dunia karate, saat ini beliau adalah seorang Shihan bertingkat Kyoshi DAN 7 IKGA dan merupakan Shibucho IKGA Indonesia. Wakil beliau (Fuku-Shibucho) adalah Shihan Maskun Prasetia (Kyoshi DAN 7 IKGA).

B.     

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Taniah OSU.
Saya Muhammad Naufal Sofyan, ALHAMDULILLAH saya sudah mendapatkan sabuk hitam DAN 1 (Shodan) Goju Kai di Jakarta. Saya dibimbing dan dilatih oleh Sensei Dirwantoro dan diawasi oleh Sihan Mahdi. Saya juga sudah mendapatkan sabuk hitam DAN 1 (Shodan) dari Shotokan Karate Do dari INKAI dibawah kepemimpinan Sabeth Muhsin. Saya memohon doa restu dari para Karateka disini. Semoga Goju Kai Karate Do bertambah besar dan lebih banyak peminatnya

Hezron Tandungan mengatakan...

Sy hanya bingung bgmn Anda pada saat dalam dojo akan mampu membedakan teknik92 kedua aliran yg memiliki prinsip teknik yg jauh berbeda tetsebut. Sementara teknik itu sendiri bergerak secara alamiah dan tidak dibuat2? (Hezron Tandungan).