Senin, 29 Desember 2014

KATA'



Secara harfiah kata’ berarti bentuk/rupa/potongan/corak. Dalam budo, kata’ lebih diartikan sebagai bentuk latihan khusus yang menjadi intisari sebuah jenis beladiri yang ditampilkan dalam rangkaian beberapa jurus. Didalam seni pertarungan karate, tiap-tiap aliran mengoleksi pembendaharaan teknik khas  mereka kedalam apa yang dinamakan Kata.  Dan setiap perguruan dan aliran menempatkan Kata sebagai ‘jiwa dari alirannya’ yang berbeda dengan aliran lain. Kata menjadi pembeda utama dari tiap-tiap aliran karate yang memang pada awalnya berasal dari berbagai seni pertarungan yang berbeda, yang kemudian namanya disatukan (karate) namun teknik-teknik dan prinsip-prinsipnya saling kontras satu sama lain tak mungkin di satukan. Contohnya karateka aliran Goju (dahulu dikenal dengan nama Naha-Te) harus memukul dengan star kepalan tangan dari bawah ketiak, berbeda dengan karateka aliran Shotokan(dahulu dikenal dengan nama Shuri-Te) yang memukul dengan star kepalan tangan dari samping pinggang. Oleh karena itulah seseorang dapat diketahui  berasal dari perguruan atau aliran mana terlihat dari jenis Kata yang dimainkannya. Mungkin saja ada jenis Kata Goju-Ryu yang namanya sama dengan Kata aliran/perguruan lain tetapi cara memainkannya serta makna bunkai-nya (aplikasi) berbeda.
Kata dalam Karate-Do Goju-Ryu dibagi menjadi empat kelompok, yaitu:
Fukyu Kata (Junbi Kata)        : Kelompok Kata Persiapan    
      Kihon Kata                              : Kelompok Kata Dasar
      Kaishu Kata                             : Kelompok Kata Tangan Terbuka
     Tokutei Kata                            : Kelompok Kata Luar Biasa (Kata Khusus Para Shihan)
Adapun pembagian dari masing-masing kelompok kata tersebut adalah:
      1.      Junbi Kata
a.       Taikiokukata
Secara harfiah taikioku berarti pelajaran pertama. Taikiokukata diciptakan oleh Hanshi Gogen Yamaguchi dan menerapkan pola Tai Chi Chuen. Di karate aliran Shotokan juga diciptakan Taikiokukata versi Shotokan oleh pendiri Shotokan, Gichin Funakoshi. Taikiokukata versi Goju-Ryu menekankan gerakan khas Goju-Ryu seperti Shiko Dachi, Sanchin, dan Neko Ashi Dachi meskipun beberapa gerakannya juga menggunakan gerakan khas Shotokan seperti Zen Kutsu Dachi. Pembagian Taikiokukata adalah :
·         Taikiokun  Jodan Dai Ichi/Ni
·         Taikioku Chudan Dai Ichi/Ni
·         Taikioku Gedan Dai Chi/Ni
·         Taikioku Kakeuke Dai Chi/Ni
·         Taikioku Mawashi Uke Dai Ichi/Ni

b.      Geikisai Kata
Diciptakan oleh shihan Chojun Miagi pada tahun 1940-an. Menurut sejarah, sebenarnya beliau ingin menciptakan 10 jenis Geikisai Kata namun ajal menghampiri beliau. Geikisai berarti menabrak dan menghancurkan. Dapat dikatakan bahwa Kata ini sari dari taikiokukata. Pembagian Geikisai Kata :
·         Geikisai Dai Ichi
·         Geikisai Dai Ni
            2.      Kaishu Kata
a.       Saifa
Secara harfiah berarti menabrak dan mencabik. Kata ini diadopsi dari Kung Fu tinju Bangau Putih di China melalui master Ryu Ryuko pada muridnya, master Kanrio Higaonna, yang merupakan guru dari Chojun Miagi.
b.      Sainchin
Secara harfiah berarti menarik dan bertempur, namun ada juga yang mengartikan menaklukkan. Diadopsi oleh guru Chojun Miagi,Kanrio Higaonna dari seni bela diri China, Hasing-I, yang kemudian secara bertahap dimodifikasi oleh Shihan Chojun Miagi, Hanshin Gogen Yamaguchi, dan Saiko Shihan Goshi Yamaguchi.
c.       Seipai
Kata ini diadopsi dari China oleh Kanrio Higaonna lalu kemudian dimodifikasi oleh Shihan Chojun Miagi, Hanshin Gogen  Yamaguchi, dan Saiko Shihan Goshi Yamaguchi. Secara harfiah berarti 18. Angka 18 tersebut merupakan hasil perkalian dari 6x3. Bilangan 6 menunjukkan 6 unsur : warna, suara, rasa, cita, sentuhan, keadilan. Sedangkan bilangan 3 menunjukkan 3 unsur : kebaikan, keburukan, perdamaian.
d.      Sanseiru
Secara harfiah berarti 36. Simbol 36 merupakan hasil perkalian 6x6. Adapun 6 kelompok pertama mengandung arti 6 unsur : mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan semangat. Sedangkan 6 kelompok kedua mengandung unsur : warna, suara, rasa, cita, sentuhan, dan keadilan.
e.       Seisan
13 adalah makna harfiah dari Kata ini. Angka 13 adalah angka utama di China. Angka 13 merupakan angka kebahagiaan dan keberuntungan.
f.       Shisouchin
Secara harfiah berarti pertarungan 4 penjuru.
g.       Kururunfa
Makna harfiahnya adalah Ku (Long), Ru (Hold) dan Fa (Break). Tetapi secara filosofis dimaknakan sebagai perdamaian abadi, hentikan pertempuran. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam Kata ini dilakukan dengan gesit dan kekuatan penuh.
h.      Suparinpei
Dikenal dengan nama lain Pecchurin, bermakna harfiah 108. Salah satu pendapat mengatakan angka 108 tersebut bertalian dengan ajaran Budha yang meyakini adanya 108 setan dalam tubuh manusia, karena itu setiap tanggal 31 Desember dilakukan pemukulan lonceng untuk mengusir ke 108 setan tersebut. Pendapat lain mengatakan bahwa angka 108 menunjukkan ke 108 titik lemah yang terdapat  pada tubuh manusia. Adapula yang berpendapat, bahwa angka 108 menunjukkan 108 Shihan yang bersama-sama menciptakan Kata ini. Dan pendapat terakhir yang masuk akal adalah bahwa angka 108 merupakan hasil perkalian 36x3. Dan 36 merupakan hasil perkalian 6x6. Angka 6 pertama berarti : mata, telinga, hidung, lidah, tubuh dan semangat. Lalu 6 berikutnya : warna, suara, rasa, cita, sentuhan dan keadilan. Dan angka 3 menunjukkan masa lalu, masa kini dan masa depan. Kata suparinpei merupakan salah satu kata terpanjang dalam Goju-Ryu, dan konon dulunya terdapat 3 jenis kata Suparinpei, yaitu Suparinpei Jodan, Suparinpei Chudan, Suparinpei Gedan.
            3.      Kihon Kata
a.       Sanchin
Secara harfiah berarti 3 pertempuran, yakni pertempuran internal: fisi, pikiran, dan misi. Merupakan kata dasar yang sangat utama dalam Goju-Ryu yang menggabungkan antara lain : latihan bentuk fisik dan teknik, latihan pernapasan, latihan mengencangkan otot, dan latihan spirit. Dalam memainkan kata ini tidak boleh tampak sedikitpun kelemahan, sehingga dikatakan bahwa kata Sanchin mencerminkan Go (keras) dalam Goju-Ryu.
b.      Tensho
Secara harfiah berarti libatan tangan diciptakan oleh Shihan Chojun Miagi yang diadopsi dari kata Rokishu yang terdapat dalam buku kuno yang dipelajari di China, yaitu Bubishi. Kata Tenso merupakan symbol Ju (Lunak) dalam Goju-Ryu.
           4.      Tokute Kata
a.       Genkaku
b.      Chikaku
c.       Tenryu
d.      Koryu

Tidak ada komentar: