Seorang
master Karate dilontarkan sebuah pertanyaan mengenai pukulannya yang mampu
memecahkan tumpukan blok beton. Kalian tahu apa jawabnya? Silahkan baca
selanjutnya. Beliau mengatakan bahwa Fisika memiliki rahasia masing-masing. Jika
ahli fisika di universitas berkutat di laboratoriumnya, mencari rahasia
tumbukan materi, jagoan beladiri karate mencarinya di tempat latihan atau Dojo.
Dengan latihan tekun terus menerus selama bertahun-tahun, seorang master karate
sabuk hitam, dapat memecahkan tumpukan bata atau tembok beton dengan sekali
pukul. Tentu saja tanpa membuatnya cedera. Yang menarik adalah jika seorang
karateka juga merangkap ahli fisika seperti Ronald McNair dan Michael Feld.
Keduanya meneliti fenomena pukulan karate yang bisa memecahkan blok beton,
dengan pendekatan fisika. Di tahun 70-an McNair yang menjadi instruktur karate
Feld, keduanya ahli fisika dari Institut Teknologi Massaschussets, menyimpulkan
bahwa rahasia pukulan karate terletak pada kecepatan dan titik fokus
pukulannya. Sayangnya ahli fisika McNair yang menjadi astronot, tewas secara
tragis dalam ledakan pesawat ulang-alik Challenger.
Pertanyaannya
secepat apa pukulan yang dapat memecahkan tumpukan bata atau tembok beton?.
Untuk mendapatkan data yang tepat, Feld dan McNair bekerjasama dengan Stephen
Wilk yang saat itu sedang menyelesaikan program Doktoralnya, meneliti kecepatan
pukulan karate. Menggunakan lampu strobo yang pulsanya antara 60 sampai 120
kali per detik, dilakukan pemotretan sejumlah serangan tendangan dan pukulan
karate yang dilancarkan McNair. Setelah filmnya diproses, para ahli fisika yang
sekaligus master karate itu menganalisis hasilnya. Feld dan McNair
menyimpulkan, pemula yang baru mempelajari karate dapat melontarkan pukulan
secepat 6 meter per detik, yang hanya mampu memecahkan satu lapis papan setebal
sekitar 3 sentimeter. Namun seorang master sabuk hitam Dan empat seperti
McNair, mampu melontarkan pukulan secepat 14 meter per detik. Dengan kecepatan
itu, sebuah kepalan tangan mampu membangkitkan impak sekuat 2.800 Newton. Untuk
memecahkan sebuah blok beton yang tebalnya beberapa sentimeter, hanya
dibutuhkan daya sebesar 1.900 Newton. Tentu saja seorang petinju kawakan, juga
dapat melontarkan pukulan secepat master karate sabuk hitam. Akan tetapi karena
metode lontaran pukulannya berbeda, hasilnya juga berbeda. Lontaran pukulan
pada tinju menghasilkan guncangan pada bagian dalam, akan tetapi tidak
menimbulkan kerusakan pada bagian luar. Momentumnya cukup besar, hingga mampu
membuat knock out petinju lainnya, atau membuatnya gegar otak tanpa merusak
tulang tengkoraknya. Pukulan untuk menghasilkan momentum maksimal, juga
digunakan oleh pemain golf atau tenis, untuk menghasilkan resultat yang mirip.
Pukulan karate, seperti yang dipelajari Feld dan McNair pada dasarnya seperti
patukan ular. Melecut amat cepat dan ditarik seketika. Jika seorang karateka
sabuk hitam melontarkan pukulannya, impaknya pada blok beton atau papan hanya
berlangsung kurang dari lima milidetik. Dampaknya blok beton atau papan pecah
berantakan. Untuk dapat melontarkan pukulan yang mampu memecahkan beton, dibutuhkan
latihan intensif bertahun-tahun serta konsentrasi penuh. Untuk meneliti lebih
jauh, bagaimana impak pukulan itu mampu memecahkan lapisan blok beton, seorang
dosen fisika di Univesitas Cleveland yang pernah belajar Tae Kwon Do, Jearl
Walker melakukan penelitian berbasis hasil penelitian Feld dan McNair.
Disimpulkan,
ada sudut pukulan tertentu, serta momentum pada titik tertentu yang menentukan
besarnya momen impak pukulan. Besaran tsb berlaku umum, baik bagi pukulan
karate, tendangan tae kwon do atau pukulan tinju. Akan tetapi mengapa tulang
karateka tidak ikut patah ketika memecahkan benda keras?. Rahasianya adalah
latihan tekun, ditunjang konstruksi tulang kepalan tangan itu sendiri.
Tulang
manusia memiliki daya tahan luar biasa. Tulang manusia amat lentur dan
ketahanannya 40 kali lipat lebih besar dari daya tahan blok beton. Jika dilatih
terus menerus seperti pada para master karate, daya tahan dan daya redamnya
dapat meningkat menjadi 2.000 kali lebih tangguh dari beton. Untuk memecahkan
benda keras, seorang master karate harus mampu menggetarkannya hingga mencapai
titik kritis ketahanan benda bersangkutan. Berbeda dengan gaya tinju, yang
pukulannya meredam kembali getaran benda keras, pukulan karate yang seperti
patukan ular mempercepat getaran benda keras hingga mencapai titik pecahnya.
Namun master karate dan sekaligus doktor ilmu fisika Feld mengingatkan, jangan
coba-coba memecahkan benda keras tanpa latihan cukup. Bila hal itu dilakukan,
yang terjadi bukan benda kerasnya yang pecah, tapi sebaliknya tulang tangan
kita yang patah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar